Senin, 29 Maret 2010

Ragam Bahasa

Ragam bahasa merupakan keragaman dalam penggunaan bahasa menurut pemakaian, menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta medium pembicara. Variasi tersebut diakibatkan oleh,faktor budaya daerah,faktor bidang yang ditekuni,serta faktor lingkungan sosial.

Ragam bahasa lisan merupakan keragaman bahasa yang disebabkan oleh alat ucap/lidah. Sebagai contoh yaitu cara bicara orang Medan dan orang Sunda akan berbeda. Orang Medan bicara keras sedangkan orangSunda berbicara halus. Bahasa lisan memiliki keuntungan yaitu lebih dimengerti maksud bahasa karena kita dapat melihat mimik wajah dari si pembicara. Kelemahan dari bahasa lisan yaitu sulit dilakukan pada jarak yang jauh. Namun seiring perkembangan teknologo,maka kini bahasa lisan dapat mudah dilakukan seperti penggunaan telepon seluler.

Bahasa tulisan merupakan pengungkapan melalui penulisan. Ini9 mudah dilakukan karena kita dengan mudah dapat melakukan interaksi dengan media yang teersedia seperti alat tulis dan kertas. Kelemahanya yaitu kita tidak dapat mengetahui mimik wajagh dari pembicara karena yang kita hadapi sebuah tulisan. Contohnya pada saat kita membaca SMS dari orang lain. Ragam tulis terdapat pada poster,majalah surat,dll.

Definisi diksi

Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat dalam membuat suatu kalimat yang meliki pengungkapan arti yang bertujuan agar mudah dipahami.Dalam peemilihan kata tersebut terdapat istilah umum dan istilah khusus. Istilah umum merupakan kata yang biasa digunakan,sedangkan istilah khusus merupakan penggunaan kata yang jarang didengar dan digunakan oleh orang pada umumnya.


Definisi kata baku adalah kata-kata yang sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku di kamus. Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
1. Komunikasi resmi, yakni dalam surat menyurat resmi, surat menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi, dan sebagainya.
2. Wacan teknis seperti dalam laporan resmi, karang ilmiah, buku pelajaran, dan sebagainya.
3. Pembicaraan didepan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, pidato dan sebagainya.
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya. Pemakaian (1) dan (2) didukung oleh bahasa baku tertulis, sedangkan pemakaian (3) dan (4) didukung oleh ragam bahasa lisan. Ragam bahasa baku dapat ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

Sedangkan kata tidak baku merupakan kata kata yang tidak sesuai dengan aturan kebahasaan yang berlaku dan dipengaruhi oleh lingkungan dan kebiasaan. Biasanya ditemuka pada bahasa percakapan sehari hari

Tata Makna dalam Bahasa Indonesia terdiri dari:
1. Makna leksikal/gramatikal
Makna leksikal adalah makna yang kurang lebih tetap dan mudah untuk dipahami oleh sebagian besar masyarakat.
2. Makna denotatif/lugas
Makna denotatif adalah makna yang didasarkan atas penunujukan yang obyektif dan belum mendapat tambahan atau perluasan.
3. Makna konotatif
Makna konotatif adalah makna yang memiliki arti kiasan.
4. Makna Idiomatis
Idiom berarti makna kata, kelompok kata, yang telah menjadi istilah khusus dan tidak dapat diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa lain.

Minggu, 28 Maret 2010

Tugas 4 Bahasa Indonesia


Kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.

Unsur Kalimat
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
> Subjek / Subyek (S)
> Predikat (P)
> Objek / Obyek (O)
> Keterangan (K)

Pola kalimat
Pola Kalimat Dasar
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe [Sugo97].
1. Kalimat dasar berpola SPOK
Kalimat dasar ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan; subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba dwitransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
2. Kalimat dasar berpola SPOPel
Tipe 2 itu adalah kalimat dasar yang mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap; subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba dwitransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.
3. Kalimat dasar berpola SPO
Tipe 3 ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan objek; subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal.
4. Kalimat dasar berpola SPPel
Kalimat tipe 4 mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, kata sifat dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva.
5. Kalimat dasar berpola SPK
Kalimat dasar ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Contohnya adalah kalimat berikut.
6. Kalimat dasar berpola SP (P: Verba)
Tipe 6 itu adalah kalimat dasar yang mempunyai unsur subjek dan predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal dan predikat berupa verba intransitif, tidak ada objek, pelengkap, ataupun keterangan yang wajib.
7. Kalimat dasar berpola SP (P: Nomina)
Tipe 7 adalah kalimat yang memiliki unsur subjek dan predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal dan predikat juga berupa nomina atau frasa nominal. Nomina predikat biasanya mempunyai pengertian lebih luas daripada nomina subjek dan berupa nomina penggolong (identifikasi).
8. Kalimat dasar berpola SP (P: Adjektiva)
Kalimat ini memiliki unsur subjek dan predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal dan predikat berupa adjektiva. Unsur pengisi predikat itulah yang membedakan tipe 8 dari tipe 7 dan tipe 6.

Kalimat Efektif
Kalimat efektif yang sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya, antara
pikiran pembaca dengan pikiran penulisnya.

Dasar-dasar penguasaan kebahasaan yang mendukung keefektifan kalimat antara
lain : kosa kata yang tepat, kaidah sintaksis, dan penalaran yang logis.

Syarat-Syarat Kalimat Efektif
Kalimat dikatakan efektif jika memenuhi dua syarat utama, yaitu (1) struktur kalimat efektif dan (2) ciri kalimat efektif. Struktur kalimat efektif mencakup (a) kalimat umum, (b) kalimat paralel, dan (c) kalimat periodik. Sementara itu, ciri kalimat efektif meliputi :

a. Kesatuan (unity)

b. Kehematan (economy)

c. Penekanan (emphasis); dan

d. Kevariasian (variety)

Uraian selanjutnya dimulai dengan stuktur kalimat efektif sebagai berikut.

A. Struktur Kalimat Umum

1. Struktur Kalimat Umum

Unsur-unsur yang mambnagun sebuah kalimat dapat dibedaskan menjadi dua, yaitu: unsur wajib dan unsur tak wajib (unsur manasuka). Unsure wajid adalah unsur yang harus ada dalam sebuah kalimat (yaitu S/subjek dan P/ Predikat), sedangkan unsure takwajib atau unsure manasuka adalah unsur yang boleh ada dan boleh tidak ada (yaitu kata kerja Bantu : harus, boleh, keterangan aspek: sudah, akan, keterangan :tempat, waktu, cara dan sebagainya).

2. Struktur Kalimat Paralel

Yang dimaksud kesejajaran (paralelisme) dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Jika sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengna frase (kelompok kata), maka ide-ide yang sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata benda, maka ide lain yang sederajat harus dengan kata benda juga. Demikian juga halnya bila sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengan kata kerja, maka ide lainnya yang sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama.

a. Kesejajaran Bentuk

Imbuhan digunakan untuk membantuk kata berperan dalam menentukan kesejajaran. Berikut ini contoh yang memperlihatkan ketidaksejajaran bentuk.

(1) Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan mengatur peminjaman buku

Ketidaksejajaran itu ada pada kata pembelian (buku) yang disejajarkan dengan kata membuat (katalog) dan mengatur (peminjaman buku). Agar sejajar, ketiga satuan itu dapat dijadikan nomina semua, seperti terlihat pada kalimat berikut.

(1a) Kegiatannya meliputi pembelian buku, pembuatan catalog, dan pengaturan peminjaman buku.

(1b) Kegiatannya ialah membeli buku, membuat catalog, dan mengatur peminjaman buku.

b. Kesejajaran Makna
Tugas 1 Bahasa Indonesia
Sikap generasi muda terhadap
peranan dan fungsi bahasa indonesia

Kita tahu bahwa bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia.bahasa indonesia memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, Fungsi bahasa tersebut dibagi menjadi 5 (lima) yaitu:
> Sebagai alat komunikasi,
> Sebagai alat ekpresi diri,
> Sebagai alat Kontrol social dan integrasi,
> Sebagai alat adaptasi, dan
> Sebagai alat berpikir.
Di dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia,bahwa bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat strategis termasuk dalam berkomunikasi. Kebijakan nyata dan peran bahasa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa karena bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dan kita tahu bahwa yang tercantum dalam sumpah pemuda bahwa berbahasa satu yaitu bahasa Indonesia.
kita tahu bahwa Bahasa Indonesia mencapai puncak perjuangan sejalan dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia menjadi bahasa Negara menurut Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 36 setelah kemerdekaan.
Di dalam kedudukannya, bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional.bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai:
> lambang kebangsaan nasional,
> lambang identitas nasional,
> alat pemersatu berbagai kelompok etnik yang berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, serta
> alat perhubungan antar budaya dan antar daerah.




Selain itu sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
> bahasa resmi kenegaraan,
> bahasa pengantar resmi lembaga pendidikan,
> bahasa resmi perhubungan pada tingkat nasional,
> bahasa resmi pengembangan kebudayaan nasional,
> sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern,
> bahasa media massa,
> pendukung sastra Indonesia, dan
> pemerkaya bahasa dan sastra daerah.

Selain itu, ada beberapa berbagai faktor internal seperti, arus globalisasi yang didukung teknologi informasi ikut memacu perkembangan bahasa Indonesia, terutama dalam persiapan memasuki tatanan kehidupan dunia yang semakin modern.seperti kehadiran teknologi informasi yang menggunakan bahasa sebagai pengantar dalam media itu sendiri dengan berbagai macam bahasa yang ada di dunia.dengan keadaan seperti ini,kita ketahui bahwa telah terjadi persaingan bahasa dengan bahasa yang lainnya.maka dari itu,kita sebagai generasi muda harus benar-benar berfikir bahwa bahasa Indonesia menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia karena menjadi alat pemersatu bangsa.
Oleh karena itu, peningkatan mutu sumber daya manusia termasuk kita sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia merupakan syarat utama untuk meningkatkan posisi bahasa Indonesia kedalam tatanan kehidupan global tersebut. Satu-satunya upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia harus dilakukan melalui penngkatan mutu pendidikan, termasuk di dalamnya peningkatan mutu pendidikan bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia menjadi pintu gerbang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, perlu ditempuh strategi pemantapan peran bahasa Indonesia dalam memasuki tatanan kehidupan dunia yang baru, globalisasi, tersebut.